Demonstrasi driver ojek online (Ojol) yang berlangsung di depan kantor Dishub Provinsi Jawa Timur, Kamis (24/03/2022), dijaga ketat oleh Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.
Bahkan saat itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, S.H., S.I.K., M.H., M.Han., didampingi oleh Kasat Lantas AKBP Teddy Chandra, S.I.K., M.Si., memantau langsung jalannya aksi unjuk rasa.
“Hal itu kami lakukan untuk memastikan, jika proses demo berjalan dengan aman, tertib dan kondusif,” tutur Teddy, sapaan lekat Kasat Lantas Polrestabes Surabaya.
Menurut Teddy, aksi turun ke jalan ribuan Ojol itu disebabkan tarif yang ditetapkan aplikator terlalu murah dan di bawah standar pemerintah. Sehingga, sangat merugikan driver di lapangan.
“Dari informasi yang kami terima, tarif tersebut berkisar diantara Rp 6.400,-. Hal ini yang memicu adanya aksi unjuk rasa,” ungkap Kasat Lantas.
“Sedangkan untuk peserta aksi itu sendiri berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Seperti Malang, Banyuwangi, Gresik, Tuban, Sidoarjo, dan Surabaya,” tambahnya.
Sementara untuk arus lalulintas, dijelaskan Teddy, baik di Bundaran Waru maupun sebaliknya, sempat tersendat. Namun kembali ramai lancar, setelah personil Satlantas Polrestabes Surabaya melakukan pengaturan.
“Memang kami siagakan personil dibeberapa titik rawan kepadatan arus untuk melakukan penguraian, sehingga terpantau lancar dan terkendali,” pungkasnya. ( Syam )
