RS Polri Serahkan Jenazah Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo ke Keluarga
Polda Metro Jaya dan Rumah Sakit Polri memberikan konferensi pers tentang penemuan kerangka manusia di gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, 7 November 2025. Tempo/Nabiila Azzahra A
RUMAH Sakit Kepolisian Negara Republik Indonesia (RS Polri) menyerahkan jenazah dua orang yang ditemukan di Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, yaitu Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo, kepada keluarga masing-masing.
RS Polri terlebih dahulu menyerahkan kedua jenazah kepada Polda Metro Jaya, kemudian Polda Metro Jaya kepada keluarga korban. “Nanti akan secara berjenjang dari pihak RS Polri menyerahkan kepada penyidik Polda Metro Jaya, lalu Polda menyerahkan kepada keluarga almarhum,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Budi Hermanto kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 7 November 2025.
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal dr. Prima Heru Yulihartono berterima kasih kepada keluarga korban dan mengucapkan belasungkawa. “Terima kasih yang telah membantu dan memberikan data data antemortem untuk mempermudah identifikasi,” ucapnya.
Polisi telah memastikan dua kerangka manusia yang ditemukan hangus di gedung ACC Kwitang adalah Farhan dan Reno. Mereka tercatat hilang sejak 31 dan 30 Agustus 2025, menurut pantauan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Keduanya terakhir diketahui berada di kawasan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kwitang.
Dokter forensik RS Polri mengambil kesimpulan tentang identitas kedua jenazah setelah melakukan pemeriksaan postmortem. “Nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002, sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin,” kata Kepala Biro Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) Polri Brigadir Jenderal dr. Sumy Hastry Purwanti saat konferensi pers di RS Polri.
Dokter melakukan pemeriksaan tulang tengkorak dan panggul serta gigi terhadap kerangka yang diidentifikasi sebagai Reno. Selain itu, dokter juga mencocokkan kerangka dengan sampel asam deoksiribonukleat (DNA) milik anggota keluarga Reno.
Sedangkan jenazah satunya diidentifikasi sebagai Farhan. “Hasil pemeriksaan DNA dan tulang nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001, sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid, anak biologis dari Bapak Hamidi,” kata Hastry. Terhadap kerangka tersebut, polisi melakukan pemeriksaan DNA dan tulang, serta identifikasi kalung beserta kepala ikat pinggang yang ditemukan di tempat kejadian perkara.
Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat menerima laporan penemuan dua kerangka manusia dalam keadaan hangus di lantai dua Gedung ACC di Kwitang, pada 30 Oktober 2025. Kedua jenazah tertimbun plafon gedung yang terbakar. “Polres Metro Jakarta Pusat saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar yang sudah tidak dikenali bentuknya,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Laporan tentang penemuan tersebut diterima oleh kepolisian pada Kamis, 30 Oktober 2025, dari tim teknis gedung ACC yang sedang mengecek konstruksi untuk merenovasi gedung itu. Adapun Gedung ACC dibakar oleh massa dalam demonstrasi yang berujung rusuh di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, 29 Agustus 2025.
Kepolisian Sektor Senen saat itu langsung mengirimkan jenazah ke RS Polri. Polisi kemudian memanggil keluarga Farhan dan Reno untuk melakukan tes DNA di RS Polri.
